Masjid Al Aqsa Tour

Masjid Al Aqsa Tour

Masjid Al Aqsa Tour

Masjid Al Aqsa Tour
Masjid Al Aqsa Tour

Ketika Sahabat Tour Aqsa masih diberi Allah raga yang sehat serta rezeki yang cukup merupakan hal luar biasa yang patut disyukuri. Pasalnya di luar sana masih banyak yang berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Saat Sahabat Tour Aqsa memiliki raga yang sehat dan rezeki yang cukup, Sahabat Tour Aqsa dapat menikmatinya dengan cara pergi berlibur. Dengan berlibur, Sahabat Tour Aqsa tak hanya sekedar berlibur saja. Tapi, Sahabat Tour Aqsa juga sekaligus tadabbur alam terhadap alam ciptaan Allah Swt. Dengan pergi berlibur pula, Sahabat Tour Aqsa juga dapat melepas penat yang membebani Sahabat Tour Aqsa sekalian. Karena dengan berlibur Sahabat Tour Aqsa juga akan merasa lebih tenang dan cenderung lebih produktif. Teruntuk Sahabat Tour Aqsa yang sedang merasa bosan dengan rutinitas yang dialami, sebaiknya carilah waktu dan pergilah berlibur. Karena, Sahabat Tour Aqsa juga membutuhkan liburan untuk mengistirahatkan raga yang telah lelah dengan aktivitas di keseharian. Memang adakalanya raga ini beristirahat sejenak untuk menikmati keindahan alam yang ada atau tentunya ini sangat menyenangkan bukan? Nah, teruntuk Sahabat Tour Aqsa yang ingin berlibur dengan suasana liburan yang antimainstream, Sahabat Tour Aqsa dapat mencoba berlibur dengan Tour Aqsa ataupun Tour Aqsa Jordan Mesir. Teruntuk Sahabat Tour Aqsa yang ingin mendaftar Tour masjidil Aqsa, langsung saja hubungi kontak yang tertera di website resmi. Bagi Sahabat Tour Aqsa di Jakarta yang ingin mengetahui informasi seputar Masjid Al Aqsa Tour, yuk simak informasi dibawah ini.

Mengenal Jembatan Allenby, Jalur Penghubung Palestina dan Jordania

Tahukah Sahabat Tour Aqsa bahwa Jembatan Allenby merupakan jembatan yang menjadi penghubung antara Jordania dan Tepi Barat Palestina. Diketahui bahwa jembatan ini melintasi sungai Jordania dan menjadi akses satu – satunya titik keluar masuk untuk warga Palestina Tepi  Barat yang berpergian keluar negeri. Begitu pula sebaliknya, menjadi akses warga Yordania dan Arab yang menjalankan bisnisnya di Tepi Barat Palestina. Orang Israel mengenal dengan sebutan Jembatan Allenby. Sedangkan orang Arab Palestina mengenalnya dengan nama Jembatan Raja Hussein. Jembatan inilah yang menjadi jembatan lintas negara antara Yordania dan Tepi Barat Palestina. Jembatan Allenby menjadi titik masuk perbatasan internasional. Bagi Sahabat Tour Aqsa yang akan melintasinya tentu akan diperiksa dokumen yang Sahabat Tour Aqsa bawa diantaranya paspor dan visa saat melintasi Jembatan Allenby ini.

Untuk warga Palestina yang akan berpergian keluar negeri tentunya akan melintasi Jembatan Allenby ini untuk keluar dari Tepi Barat Palestina ke Yordania dan menggunakan Bandara Internasional Queen Alia di Amman Yordania untuk berpergian ke luar negeri. Jembatan Allenby yang dikenal pula Jembatan Raja Hussein ini menjadi jalur darat antar negara. Akan tetapi, perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa Jembatan Allenby zaman dahulu yang asli tak seperti saat ini. Saat ini jembatan Allenby telah banyak mengalami perbaikan dan perubahan. Menurut sejarah, jembatan aslinya didirikan pada tahun 1918 di atas sisa jembatan era Utsmaniyah lama oleh Edmud Allenby jendral asal Inggris. Sebab itulah, jembatan ini lebih dikenal dengan jembatan Allenby diambil dari nama pendirinya. Namun sebelumnya jembatan ini juga telah dibangun pada tahun 1885 oleh pemerintahan Ottoman dari Mutasarrifate of Jerusalem.

Diketahui bahwa Jembatan Allenby ini untuk pertama kalinya dihancurkan dalam operasi Night of the Bridge oleh Palmach pada tahun 1946. Kehancuran Jembatan Allenby akibat operasi ini hingga memutuskan jalur darat utama antara Tepi Barat Palestina dan Yordania. Operasi berjalan selama enam hari. Dampak dari kehancuran itu, jembatan tak bisa digunakan dan untuk sementara diganti dengan Jembatan Allenby sementara. Hingga pada akhirnya dikeluarkan perjanjian damai antara Yordania dan Israel. Kemudian, jembatan permanen ini dibangun pada akhir 1990 – an dan masih ada hingga saat ini. Bagi Sahabat Tour Aqsa yang menyimak, inilah sekilas tentang jembatan Allenby yang menjadi penghubung antara Jordania dengan Palestina. Selama ini banyak masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Palestina khususnya mengunjungi Al Aqsa pasti akan melalui jalur Jembatan Allenby ini masuk dari Jordania. Bagi Sahabat Tour Aqsa yang ingin berlibur ke Aqsa dan melihat secara langsung jembatan Allenby ini, yuk daftarkan diri Sahabat Tour Aqsa ke Satutours Travel.

Kisah Berpalingnya Kiblat Umat Muslim dari Aqsa ke Masjidil Haram

Diketahui bahwa wilayah Palestina menjadi suatu kawasan yang telaah ada sejak ribuan tahun lamanya sebelum Masehi. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa wilayah ini termasuk dalam tempat yang sangat penting dan suci bagi tiga agama yakni Islam, Nasrani dan Yahudi. Di kota lama terdapat satu wilayah yang dikenal dengan nama Temple Mount atau dalam bahasa lokal Haram Asy – Syarif yang kemudian menjadi area tempat berdirinya Masjidil Aqsa. Melihat istimewanya kawasan ini, tak heran apabila wilayah ini diperebutkan dari zaman dulu hingga kini. Masjidil Aqsa ini bermula dari sebuah masjid kecil yang dibangun oleh khalifah Umar bin Khattab yang kini bangunannya dikenal dengan sebutan masjid Umar bin Khattab. Kemudian, masjid kecil ini dirombak dan dibesarkan bangunannya pada masa pemerintahan Bani Umayyah yang saat itu dipimpin oleh Abd al – Malik. Proses pembangunan ini baru selesai di masa pemerintahan al – Walid yang merupakan anak dari Abd al – Malik. Hal yang harus dipahami ialah bahwa masjid berkubah biru bukanlah masjidil Aqsa seperti anggapan kebanyakan umat muslim. Masjidil Aqsa bukan pula bangunan dengan kubah emas yang dikenal dengan sebutan Dome of Rock.

Perlu dipahami bahwa Masjidil Aqsa merupakan kompleks dimana terdapat beberapa bangunan di wilayah tersebut. Dalam agama islam, Al Aqsa menjadi tempat dimulainya perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Mi’raj. Dari peristiwa inilah Nabi Muhammad Saw memperoleh perintah Shalat lima waktu bagi Umat Muslim. Tak hanya itu, Masjidil Aqsa juga pernah menjadi kiblat pertama umat muslim dalam menjalankan shalat lima waktu. Latar belakang dibalik dijadikannya Masjidil Aqsa sebagai kiblat peertama ialah saat pertama kali adanya perintah sholat bagi umat muslim, Ka’bah masih dipenuhi oleh berhala kaum kafir Quraisy. Nah.. Sedangkan Baitul Maqdis atau masjidil Aqsa ini menjadi kawasan tempat yang suci. Ketika di dapat perintah sholat pun, Ka’bah belum berupa Masjid seperti Masjidil Haram seperti saat ini. Disana juga masih dipergunakan sebagai tempat peribadahan kaum kafir di sana. Tentunya orang kafir akan bangga apabila Nabi Muhammad Saw berkiblat ke Ka’bah, karena mereka akan menganggap bahwa Nabi Muhammad Saw mengakui berhala mereka sebagai Tuhan.

  1. Sekilas Tentang Berpindahnya Arah Kiblat

Pada saat Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, sekitar 16 – 17 bulan setelah hijrah kemudian Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk menghadapkan wajahnya ke masjidil Haram (Ka’bah). Maksud dari perpindahan arah kiblat ini ialah bahwa ibadah shalat lima waktu dilakukan bukan hanya menghadap ke Masjidil Haram ataupun Masjidil Aqsa sebagai tujuan, melainkan menghadapkan diri kepada Allah Swt. Adapun Ka’bah merupakan sebagai simbol pemersatu umat Islam dalam menentukan arah kiblat umat islam. Di dalam surah Al – Baqarah ayat 142 – 143, Allah Swt menjelaskan tentang perpindahan kiblat itu dilakukan. Arti dari surat ini berisi :

  • Surat Al Baqarah Ayat 142

“Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “ Apakah yang memalingkan mereka (muslim) dari kiblat yang memalingkan mereka (berkiblat) kepadanya? “katakanlah (Muhammad), “milik Allah – lah timur dan barat ; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.”

  • Surat Al Baqarah Ayat 143

“ Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (Umat Islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kami. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu ) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat ) itu sangat berat , kecuali bagi orang yang telah diberi prtunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang kepada manusia.”

Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa perpindahan arah kiblat ini juga menjadi salah satu keinginan Nabi Muhammad Saw, karena Nabi Muhammad Saw amat menginginkan umat Islam sama seperti Kiblat Nabi dan Rasul sebelumnya yakni Nabi Adam as dan Nabi Ibrahim as. Nabi Muhammad Saw pun sangat mengharapkan bahwa keinginannya dikabulkan oleh Allah Swt. Sebab itulah, Nabi Muhammad Saw senantiasa selalu memohon kepada Allah dengan menengadahkan wajahnya ke langit dengan harapan turunnya wahyu tersebut. Kemudian keinginan Nabi Muhammad Saw tersirat dalam surat Al Baqarah ayat 144. Dalam surat teersebut menjelaskan bahwasannya Allah telah mengabulkan permintaan Nabi Muhammad Saw untuk berpindah arat kiblat ke Masjidil Haram.

  1. Perubahan Arah Kiblat Menjadi Ujian bagi Umat Muslim

Pada saat ayat yang memerintahkan berpindahnya arah kiblat itu turun, disaat itu Nabi Muhammad Saw dan Para sahabatnya sedang melakukan sholat dhuhur secara berjamaah. Dan pada rakaat kedua, perintah berpindahnya kiblat tersebut turun. Maka Nabi Muhammad Saw pun menghentikan sholatnya sejenak. Kemudian berputar 180 derajat menghadap Masjidil Haram. Dari perpindahan kiblat tersebut, kaum Yahudi dan Nasrani memperolok umat Islam. Akan tetapi, mereka Juga khawatir bahwa perubahan kiblat ini akan menunjukkan bahwa adanya perbedaan di antara Islam dan Yahudi. Dari olokan ini, Allah jawab dalam dalam Surat Al Baqarah ayat 144 yang artinya : Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadahkan ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya oragn-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) ituadalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.

Dari kisah berpindahnya arah kiblat ini bukan dimaksudkan untuk berpindah hadapan dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram. Akan tetapi, sebagai ujian Umat muslim yakni akankah mereka mengikuti ajakan Allah dan Rasulnya atau malah menolaknya.

Aqsa Sebagai Kota Anbiya

Mungkin Sahabat Tour Aqsa pun pernah mendengar bahwa wilayah Aqsa merupakan kawasan yang sering disebut dengan kota anbiya. Tentumya hal ini berlatar belakang dari sebuah kisah masa lampau. Aqsa ini menadi tempat yang disinggahi beberapa nabi dan rasul. Sebab itulah, Aqsa ini dikenal sebagai kota Anbiya. Dari seluruh destinasi yang ada di Aqsa, tentunya lokasi yang paling direkomendasikan untuk dikunjungi ialah kawasan masjidil Aqsa. Mengapa? karena di lokasi inilah terdapat masjid yang disebutkan dalam hadits Nabi muhammad Saw. Dalam sebuag hadist yang diriwayatkan oleh imam Bukhari menjelaskan bahwasannya “Tidak dipandang sebagai perjalanan yang utama kecuali kepada tiga masjidku ini, al-Masjidil Haram dan al-Masjidil Aqsa’. Shalat di dalam masjidku ini lebih utama dari seribu shalat di Masjid lainnya, kecuali di al-Masjidil Haram” (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad, Abu Daud, an Nasai dari Ibnu Majah yang bersumber dari Abu Hurairah). “Janganlah memaksakan (berusaha keras) mengadakan perjalanan kecuali pada tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasul saw, dan Masjid Al Aqsa.” (HR Bukhari).

Allah Swt pun menyebutkan bahwa barangsiapa yang berkunjung ke Masjidil Haram, Masjid Nabawi ataupun Masjidil Aqsa lalu meninggal duni pada saat itu, maka teermasuk mati syahid. Bagi Sahabat Tour Aqsa yang berkeinginan untuk berlibur ke Aqsa, yuk sekilas elihat kisah di Aqsa ini. Mari untuk menjelajahi jejak peradaban Islam di bumi para nabi dan syuhada, Al Quds (Yerusalem) Palestina tempat dimana Masjidil Aqsa ini berdiri. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa Allah Swt menyiratkan sebuah pesan ke dalam surat – surat berikut ini, demikianlah artinya :

  • Surat Al – Isra ayat 1

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba – Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

  • Surat Al – Anbiya ayat 81

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Anbiya: 81)

Dari kedua ayat diatas tersebut tersirat yang dengan jelas menyatakan bahwa kesucian Masjidil Aqsa di Palestina atau yang disebut pula dengan Baitul Maqdis. Nabi Muhammad Saw juga bersabda bahwa “saat orang – orang Quraisy mendustakan aku, aku berdiri di Hijr (Hijr Ismail) kemudian Allah memperjalankan aku ke Baitul Maqdis”. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa  Yerusalem atau yang disebut sebagai Al Quds merupakan kota para nabi. Diantara para nabi yang pernah diutus di tanah suci ini antara lain Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, dan Nabi Isa as. Umat muslim pun mengimani kenabian dan kerasulan mereka. Bagi umat Islam, Yerusalem ialah Baitul Maqdis yang berarti kota yang suci. Wilayah ini dikatakan sebagai kota suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah. Di kota ini juga berdiri masjid yang sangat bersejarah sekaligus tertua di dunia setelah Masjidil Haram yakni Masjidil Aqsa yang menjadi kiblat pertama umat muslim. Selain itu, Yerusalem juga menjadi saksi pengingkaran kaum Bani Israil atas kebenaran ajaran Islam, baik secara sembunyi – sembunyi maupun terang – terangan. Dari sekian banyak pengingkaran Bani Israil yang paling mencolok ialah pada saat mereka hendak memasuki Yerusalem dan diperintahkan bersujud seraya memohon ampun kepada Allah Swt, namun mereka malah mengganti perintah tersebut. Hal ini terdapat dalam

  • surat Al Baqarah Ayat 58 – 59 yang artinya :

Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: “Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya dengan bersujud, dan katakanlah:”Bebaskanlah kami dari dosa”, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik. Lalu orang-orang yang berbuat zhalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu siksaan dari langit, karena mereka berbuat fasik.

Selain itu, Masjidil Aqsa juga menjadi simbol kesucian Baitul Maqdis ini. Masjid ini berbentuk serambi kiblat yang diketahui mampu menampung ribuan jamaah. Bangunan utama yang terdapat di Masjidil Aqsa ini memiliki 26 pintu. Pintu yang berhadapan dengan mihrab bernama Green Brazen Gate yang dilapisi kuningan keemasan. Pintu ini diketahui sangat berat sehingga hanya orang kuat yang dapat menggeser engselnya. Di sebelah kanan dari halaman dinding yakni sepanjang tembok Barat di area al Haram asy Syarif ditunjang oleh pilar – pilar marmer dan di plester. Di bagian belakang yakni di sebelah utara dinding di area al Haram asy Syarif merupakan pilar – pilar berkubah. Bagian tengah bangunan utama ditutupi atap yang sangat kuat, melengkung hingga menopang kubah megah. Masjidil Aqsa yang berdiri kini merupaan masijd yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Umayyah. Pada masa Nabi Muhammad Saw ketika melakukan Isra’Mi’raj yang dimaksud dengan Masjidil Aqsa ialah keseluruhan wilayah yang meliputi al Haram asy Syarif. Adapun di masa sang khalifah, Masjidil Aqsa yakni yang berada di sisi tenggara al Haram asy Syarif menghadap ke kiblat yakni kota Mekkah.

Kisah Masjidil Aqsa ini telah melewati berbagai masa dan bermacam penguasa. Selama masa – masa itu telah terjadi berbagai penodaan dan penyucian terhadapnya. Selama Perang Salib, Augustinian mengubah Masjid Al Aqsa menjadi Istana Baldwin I (tahun 1104). Lalu pada masa Ayyubiyah dan Mamluk, Yerusalem berhasil direbut oleh Shalahudin pada 2 Oktober 1187 dan Masjidil Aqsa kembali menjadi tempat ibadah umat muslim. Keponakan Shalahudin Al Ayyubi yang bernama Al Malik Al Mu’azzam ‘Isa merestorasi bagian lain Al Aqsa dan menambah serambi muka masjid. Dan hingga kini kesucian Masjidil Aqsa kembali dinodai oleh penjajah Israel, berkali – kali dan terus – menerus mengalami penodaan, pelecehan bahkan ancaman demi mewujudkan ambisi mereka mendirikan kuil Yahudi di area Masjidil Aqsa. Sebagai umat muslim, mari terus doakan dan jaga masjidil Aqsa yang amat berarti bagi umat muslim ini. Semoga Sahabat Tour Aqsa sekalian dapat diberi kesempatan untuk dapat mendirikan shalat berjamaah di sana dan Allah memberikan kemenangan bagi umat muslim atas penjajahan yang terjadi di sana.

Untuk pengalaman berlibur yang asik, Sahabat Tour Aqsa dapat mencoba berlibur ke Masjid Al Aqsa Tour. Sahabat Tour Aqsa dapat membaca informasi lebih lengkapnya di website ini ya. Apabila Sahabat Tour Aqsa menginginkan keberangkatan ke Aqsa, Sahabat Tour Aqsa bisa langsung mendaftarkan diri ke Satutours Travel. Yuk segera daftar!