Tour Ke Mesir 2024
Salah satu keinginan yang didambakan banyak orang ialah berlibur ke luar negeri. Tentunya Sahabat Tour Aqsa berkeinginan demikian kan? Namun sayangnya, banyak sekali yang beranggapan bahwa berlibur ke luarr negeri itu membutuhkan biaya yang amat besar. Padahal kenyataannya ada pula yang biayanya tak sampai menguras kantong Sahabat Tour Aqsa sekalian. Bagi Sahabat Tour Aqsa yang hobi travelling pastinya ini menjadi kabar yang baik. Pasalnya selama ini kabar yag beredar ialah berlibur ke luar negeri butuh biaya yang cukup besar. Sahabat Tour Aqsa tenang saja, karena ada jasa travel yang sudah menyiapkan paket berlibur ke luar negeri dengan harga yang ramah kantong. Wah.. asik sekali kan? Pastinya Sahabat Tour Aqsa bertanya – tanya perihal jasa travel manakah yang menyediakan paket tour tersebut. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa Satutours Travel menjadi salah satu jasa travel yang menyediakan paket berlibur ke luar negeri dengan harga yang ramah kantong. Sehingga cocok bagi Sahabat Tour Aqsa yang memiliki budget terbatas namun ingin berlibur ke luar negeri. Sahabat Tour Aqsa yang ingin berlibur ke luar negeri dengan kesan yang istimewa, Sahabat Tour Aqsa dapat memilih paket Tour Aqsa maupun Tour Aqsa Jordan Mesir. Dengan memilih paket Tour Aqsa Jordan Mesir, Sahabat Tour Aqsa akan mengunjungi tiga negera dalam sekali liburan. Istimewa sekali kan? Apabila Sahabat Tour Aqsa memiliki rencana untuk mendaftar paket Tour Aqsa Tahun 2024 atau Tour ke Mesir 2024, Sahabat Tour Aqsa mulai dapat mempersiapkannya dari sekarang. Untuk informasi lebih lengkapnya, simak terus informasi dibawah ini ya!
Mesir Sebagai Negeri Para Nabi
Tak bisa dipungkiri bahwa Mesir memiliki segudang sejarah yang terjadi. Bahkan negeri Mesir diketahui telah lebih dahulu memiliki peradaban yang jauh sebelum Islam ada. Begitupun setelah menjadi negeri muslim, Mesir ini tercatat banyak sekali peristiwa yang membuat banyak orang terkesan dengan sejarah Islam. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa di Al – Qur’an seringkali disebutkan bahwa para nabi yang berjuang menyelamatkan Bani Israil dari kekejaman Fir’aun. Nabi – Nabi yang berperan dalam menyelamatkan Bani Israil dari kekejaman Fir’aun adalah Nabi Musa As dan Nabi Harun As. Kedua Nabi yang diutus ini sama – sama terlahir di negeri Mesir dan menjadi utusan Allah untuk menyebarkan agama islam di wilayah Mesir tersebut. Selanjutnya setelah Nabi Musa As membawa Bani Israil ke wilayah Palestina dan negeri Mesir tak lagi banyak dikunjungi para rasul, melainkan utusan beberapa nabi saja yang tak termasuk dalam 25 nabi dan rasul. Setelah beberapa saat tak terjamah kehadiran utusan Allah, Mesir kedatangan tamu besar Nabi dan Rasul yakni Nabi Isa As. Sebenarnya wilayah Palestina lah yang banyak melahirkan para nabi dan rasul. Namun, karena banyaknya kisah menarik nabi di negeri Mesir ini membuat Mesir mendapat julukan negeri para nabi. Bahkan menurut informasi yang beredar bahwa di wilayah Semenanjung Sinai, Mesir lah lokasi makam seorang Nabi dan Rasul Allah.
Menurut sejarah, negeri Mesir ini tak hanya menjadi saksi sejarah para nabi saja. Akan tetapi, juga menjadi saksi keteguhan serta kekuatan para penguasa dunia di setiap masanya. Seusai masa kejayaan pemerintahan Fir’aun yang dibawah Amenemhat III, Raja Hyksos berhasil mengambil alih beberapa wilayah Mesir. Perebutan wilayah pun terus terjadi antara Hyksos dan Fir’aun. Tak hanya Hyksos yang dikenal hebat, Fir’aun pun terus mengincar karena makin banyak kekuatan yang menguasai lahan subur nil. Bangsa Asyuriyah menjadi salah satu yang sempat berhasil merebut Mesir dari Fir’aun. Hingga kemudian masa kejayaan Fir’aun benar – benar selesai setelah Persia menyerbu Mesir pada tahun 343 SM. Akan tetapi tak lama setelah Persia berkuasa, karena Kerajaan Ptolemaic menyerbu Mesir dan menaklukannya. Setelah itu mereka mengaku sebagai penerus Fir’aun kemudian membangun Mesir dengan budaya Helenistik. Ini merupakan bentuk peradaban mereka yang saat ini dapat Sahabat Tour Aqsa lihat di Kota Alexandria atau Iskandariyah. Mereka menjadikan Alexandria menjadi ibu kota yang maju serta modern dan menjadi pusat kebudayaan Yunani pada saat itu.
Setelah cukup lama berkuasa kemudian datanglah masa ratu yang kecantikannya tak tertandingi sepanjang masa yang dikenal dengan Ratu Cleopatra. Cleopatralah yang menjadi pemimpin Mesir dari kerajaan Ptolemaic yang terakhir kali sebelum pada akhirnya beralih utusan Julius Caesar dari Romawi datang menemuinya. Banyak sekali peristiwa yang terjadi saat itu, akan tetapi singkat cerita Romawi akhirnya menghabisi dinasti Ptolemaic. Romawi, termasuk Byzantium menginginkan Mesir sebagai ladang gandum bagi bangsa barat yang kala itu belum disebut Eropa. Byzantium atau Romawi Timur tetap berkuasa atas Mesir dan memberikan banyak pengaruh disana, baik agama maupun kebudayaan. Mesir yang telah menerima banyak peradaban dari penguasa sebelumnya, melebur dengan budaya baru Romawi. Sebab itulah, hadirlah Mesir sebagai kawasan subur dan berperadaban tinggi. Apabila dibandingkan dengan bangsa Arab, maka Mesir telah jauh lebih dulu mengenal arsitektur, seni, tulisan, dan lain sebagainya. Sedangkan Byzantium menguasai Mesir, Islam lahir di seberang laut Merah, yakni di Jazirah Arab. Diketahui bahwa agama Islam baru memasuki Mesir di masa Khalifah Umar bin Khattab. Sahabat Nabi Muhammad Saw yakni Amr Bin Ash lah yang diutus untuk mengenalkan Islam ke negeri yang dikuasai penguasa tangguh dunia kala itu, Byzantium.
Namun sebelum era Nabi Musa As dan Nabi Harun As, ternyata ada pula banyak nabi yang pernah menginjakkan kaki dan bahkan bertempat tinggal di Mesir. Salah satu dari Nabi tersebut ialah Nabi Yusuf As. Berawal dari Nabi Yusuf yang dijual dan dijadikan budak saat remaja yang kemudian tinggal di sebuah keluarga saudagar di Mesir. Dari sanalah Nabi yusuf mendapat cobaan dan diutus sebagai seorang nabi dan rasul. Bahkan Nabi Yusuf pun sempat menduduki jabatan dalam pemerintahan Mesir. Tak hanya itu, Nabi Ya’qub yang juga sebagai utusan Allah Swt ini kemudian tinggal bersama putranya tercinta di Mesir. Nabi Idris As yang merupakan Nabi kedua inipun menurut sejarah pernah tinggal di negeri Mesir. Nabi Ibrahim pun pernah berkunjung ke Mesir. Bapak agama samawi tersebut melakukan perjalanan bersama istri beliau Sarah. Namun saat itu nabiyullah Ibrahim tak menetap disana, melainkan hanya singgah saja. Akan tetapi Sarah, ibunda Nabi Ishaq pernah tinggal di Mesir selama hitungan hari. Tour Aqsa Jakarta
Pahami Ini Saat Berada di Mesir
Saat berada di luar Tanah Air tentunya bukan berarti Sahabat Tour Aqsa terlepas dari seluruh aturan yang ada kan? Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui pula bahwa di Mesir terdapat 3 hal yang patut Sahabat Tour Aqsa pahami saat berada di Mesir. Apa saja? Berikut lebih jelasnya.
1. Menjaga Pembicaraan
Tampaknya Sahabat Tour Aqsa sudah mengetahui kan bahwa menjaga pembicaraan atau berhati – hati saat berbicara perlu dilakukan agar tak salah dalam penyampaian sesuatu. Hal ini juga berlaku pada saat Sahabat Tour Aqsa berada di Mesir. Hal ini dikarenakan Mesir merupakan negara yang rentan konflik sehingga Sahabat Tour Aqsa sebagai turis sangat dilarang untuk membicarakan mengenai politik Mesir baik sesama orang Indonesia apalagi dengan orang Mesir. Hal ini juga berlaku ketika Sahabat Tour Aqsa mengakses internet selama berada di Mesir, diharapkan untuk tidak membuka situs – situs terlarang ataupun situs politik Mesir maupun video perang. Semua itu dilakukan untuk menghindari Sahabat Tour Aqsa dari kemungkinan masalah yang datang ketika Sahabat Tour Aqsa mengakses situs – situs tersebut. Pemerintah Mesir sangat memantau segala hal yang Sahabat Tour Aqsa buka maupun Sahabat Tour Aqsa sampaikan di ranah internet, sehingga diharapkan untuk bijaksana menggunakan internet selama di Mesir. Sebenarnya hal ini juga berlaku di Indonesia, namun di Indonesia tidak terlalu ketat seperti di Mesir ini. Karena itulah, hendaknya Sahbat Tour Aqsa lebih mengerti ya..
2. Tak Mengambil Foto Sembarangan
Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa Inilah salah satu hal yang jarang diketahui oleh turis asing selama berkunjung ke Mesir. Karena itulah dengan santainya mereka mengambil foto setiap tempat, bahkan juga di kawasan militer dan kantor pemerintah. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa di Mesir, kawasan militer dan kantor pemerintahan merupakan lokasi dimana Sahabat Tour Aqsa dilarang mengambil foto apapun, termasuk selfie. Bukan menjadi hal yang asing lagi bahwasannya Mesir memang negara yang sangat indah terutama di Kota Kairo, bahkan di setiap sudut kota ini merupakan spot foto yang menarik dan instagramable. Akan tetapi, Sahabat Tour Aqsa harus mengetahui bahwa Mesir merupakan negara yang rentan dengan konflik sehingga pengamanan di negara ini sangatlah ketat dan memiliki banyak aturan, termasuk aturan berfoto. Sahabat Tour Aqsa diperbolehkan mengambil foto sepuasnya di tempat wisata, akan tetapi hindarilah mengambil foto di kawasan militer dan kantor pemerintahan ini. Lalu bagaimana cara mengetahui bahwa itu kawasan militer dan kantor pemerintahan?
Caranya cukup mudah yakni Sahabat Tour Aqsa cukup melihat di sekeliling apakah kawasan itu dijaga oleh aparat keamanan ataukah tidak. Jika terdapat aparat keamanan dengan senjata lengkap berdiri di daerah sekitar maka bisa dipastikan itu adalah kawasan pemerintahan atau militer. Cara kedua, Sahabat Tour Aqsa dapat bertanya ke travel guide yang menemani Sahabar Tour Aqsa, biasanya travel guide sudah mengetahui tempat yang dilarang untuk difoto. Namun jika Sahabat Tour Aqsa solo travel alias tanpa guide, Sahabat Tour Aqsa dapat menggunakan cara pertama tadi. Biasanya sudah ada larangan-larangan mengambil foto yang dipajang di tembok atau pintu masuk kantor tersebut, namun larangan tersebut masih menggunakan bahasa Arab sehingga tetap saja banyak turis yang tidak memahaminya.
3. Harus Berpakaian Sopan
Teruntuk Sahabat Tour Aqsa yang suka dengan dunia arsitektur dan bangunan – bangunan indah, Mesir merupakan surganya. Negara ini memiliki ribuan masjid yang dibangun dari zaman ke zaman. Mulai dari Masjid tertua di benua Afrika, Masjid Amru Bin Ash hingga ke Mesjid yang paling Besar di Kairo, Masjiod Hakim Bin Amrillah. Semua masjid ini memiliki bangunan yang indah dan memanjakan mata yang melihatnya, sehingga sangat bagus untuk diabadikan sebagai kenang – kenangan dari Mesir. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui, seperti negara Arab yang lainnya, Mesir memiliki aturan khusus yang tak tertulis yang harus dipatuhi oleh turis ketika berkunjung ke masjid-masjid, hal ini sebagai penghormatan terhadap tempat beribadah umat Islam yang merupakan agama mayoritas di Mesir ini. Aturan tersebut adalah para turis harus menutup aurat saat memasuki masjid-masjid ini, baik bagi mereka yang beragama Islam maupun yang non-Muslim. Akan tetapi jangan khawatir, pengurus masjid sudah menyediakan kain dan pashmina yang bisa Sahabat Tour Aqsa gunakan untuk menutup kepala dan rambut bagi perempuan. Sehingga Sahabat Tour Aqsa tetap dapat menikmati keindahan masjid – masjid di Mesir dengan pakaian yang disediakan oleh pengurus masjid tersebut.
Beberapa Hal Yang Bisa Dipelajari Dari Mesir Kuno
Sejak ribuan tahun silam yakni sejak pirmaida pertama dibangun di Mesir telah menghadirkan banyak sekali nilai – nilai yang dapat dimaknai. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa terdapat 100 piramida di negara Mesir ini. Piramida diyakini sebuah bangunan dengan keajaiban teknik arsitektur. Diketahui bahwa piramida terbesar di Mesir ialah Piramida Giza yang dibangun oleh Raja Khufu. Tinggi piramida Giza ini ditaksir sekitar 139 meter yang terdiri dari lebih dari 2,3 juta batu bata yang masing – masing beratnya lebih beberapa ton. Pada mulanya piramida ini tertutupi oleh batu kapur berwarna putih. Batu kapur inimemantulkan sinar matahari Gurun Sahara yang terik serta membuat terpesona orang – orang yang menatap piramida. Piramida menunjukkan beragam hal yang menakjubkan. Karena itulah, tak heran apabila Sahabat Tour Aqsa sulit mempercayai bahwa monumen kuno ini dibangun tanpa mesin modern. Nah, pastinya Sahabat Tour Aqsa bertanya – tanya perihal nilai apa saja yang dapat diambil dari mesir kuno pada jaman dahulu. Berikut lebih jelasnya.
1. Berfikir Sebelum Bertindak
Hal pertama yang menjadi nilai untuk bisa Sahabat Tour Aqsa maknai ialah berfikir sebelum bertindak. Pastinya berfikir sebelum bertindak akan membuat tindakan yang Sahabat Tour Aqsa lakukan menjadi hal yang sudah terencana kan? Inilah yang dilakukan orang – orang mesir kuno pada saat itu. Berfikir sebelum bertindak ini sebuah nilai yang sudah diterapkan pada saat hendak membangun piramida. Terlebih pada saat proses pembangunan sebuah piramida tentunya bukan hanya soal urursan mengangkat material berat saja. Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa saat era Mesir kuno, tugas seorang juru tulis saat itu ialah memikirkan seberapa banyak balok batu yang perlu digali dan diangkut ke lokasi pembangunan piramida. Juru tulis tersebut juga perlu memastikan bahwa seluruh sisi piramida memiliki kemiringan yang sama. Hal ini tentunya bertujuan agar piramida dapat berdiri dengan bangunan yang kokoh dan simetris. Seluruh sisi miring pada Piramida Giza ini bahkan diperkirakan dengan detail. Contohnya masing – masing sisi miringnya memiliki kemiringan yang sama yakni 52 derajat. Ketepatan dalam proses pembangunan piramida ini menunjukkan bahwa para juru tulis era Mesir kuno adalah pemecah masalah matematika yang sangat terampil yang amat ditunjukkan dengan sikap berfikir sebelum bertindak. Coba bayangkan saja apabila piramida ini hanya asal dibangun tanpa proses perencanaan berfikir. Jika seperti itu pastinya akan kacau kan? Karena itulah, berfikir sebelum bertindak sangat mempengaruhi hasil tindakan yang akan dikerjakan.
2. Mempersiapkan Kematian
Perlu Sahabat Tour Aqsa ketahui bahwa orang – orang mesir meyakini bahwa datangnya kematian haruslah dipersiapkan. Maka tak heran apabila orang – orang penting mesir kuno pada masanya mengerahkan ribuan orang yang menghabiskan waktu puluhan tahun demi membangun kuburan yang terkesan seperti membuag waktu dan tenaga. Dibangunnya piramida di Giza ini menjadi bagian dari pemakaman besar yang dikelilingi ratusan makam orang Mesir kuno penting lainnya. Meskipun begitu, para pekerja tak berhak untuk dimakamkan di pemakaman mewah seperti itu. Mempersiapkan kematian ini dapat Sahabat Tour Aqsa maknai agar Sahabat Tour Aqsa lebih siap menghadapi kematian.
3. Bertubuh Sehat
Tak bisa dipungkiri bahwa pada proses pembangunan piramida di kala itu hanya mengandalkan tangan – tangan dengan otot yang kuat dan tubuh yang kekar guna mengangkat seluruh material yang digunakan untuk membangun piramida. Padahal orang – orang mesir pada saat itu belum mengenal asupan yang baik bahkan suplemen untuk tubuh, akan tetapi kesehatan dan bahkan tubuh yang kekar bisa didapatkan oleh orang – orang mesir kuno ini. Menurut sejarah mengungkapkan bahwa tulang – tulang domba, bebek dan sapi yang belakangan ini ditemukan menandakan bahwa orang – orang Mesir kuno yang membangun piramida mengkonsumsi banyak protein hewani yang diketahui sebagai salah satu komponen pembentukan otot. Karena itulah, tak heran apabila orang – orang Mesir kuno dikenal bertubuh sehat, kekar dengan otot yang kuat dikarenakan konsumsi protein hewaninya yang cukup. Melalui penelitian arkeologi terhadap kuburan para pekerja kuno itu, terungkap juga bahwa meski sering terjadi kecelakaan kerja yang parah namun tak semua cedera berakibat fatal. Hal ini berkat perawatan medis serta kondisi pasien yang cepat pulih yang mengesankan pada saat itu, banyak pekerja piramida pulih setelah mengalami patah tulang. Dapat diambil kesimpulan bahwa otot yang kuat dan badan yang kekar yang dimiliki orang mesir kala itu di dapat dari konsumsi protein hewani yang berasal dari domba, bebek dan sapi yang berperan dalam pembentukan otot dan membantu tubuh agar tetap sehat.
4. Suka Bekerja Sama
Tahukah Sahabat Tour Aqsa bahwa orang – orang Mesir pada saat itu memiliki sikap suka bekerja sama. Tentunya dengan sikap ini akan mempermudah segala sesuatu yang dilakukan, terlebih untuk kepentingan bersama. Penemuan persediaan pangan cukup membuktikan bahwa piramida tak dibangun oleh budak seperti kebanyakan anggapan orang. Akan tetapi sebaliknya bahwa pembangunan piramida ini dilakukan oleh orang – orang pekerja yang terampil. Dengan nama kelompok pekerja seperti ‘Pemabuk Menkaure’, para pekerja di situs piramida tampak menikmati lingkungan kerja yang menyenangkan. Coretan tangan yang ditemukan di situs itu juga menjadi bukti bahwasannya para pekerja piramida memiliki dan bangga terhadap identitas mereka. Temuan ini juga dapat dibaca sebagai adanya persaingan sehat dengan kelompok pekerja lainnya. Nilai yang dapat Sahabat Tor Aqsa ambil untuk dipahami ialah bahwa suka bekerja sama dalam urusan sosial akan meringankan beban yang berat menjadi mudah. Pastinya tentang nilai sikap suka bekerja sama ini sudah Sahabat Tour Aqsa kenal dari jaman kecil kan? Sehingga, Sahabat Tour Aqsa tak kesulitan lagi untuk memahami ini dan hanya butuh kebiasaan untuk menerapkan nilai ini.
Inilah sekilas informasi tentang Tour Ke Mesir 2024 yang dapat menambah pengetahuan Sahabat Tour Aqsa sebelum berangkat pergi berlibur. Hendaknya Sahabat Tour Aqsa selalu memantau informasi yang disajikan ya, supaya Sahabat Tour Aqsa tak ketinggalan informasi terbarunya.