Tour Aqsa Jakarta 2022

Tour Aqsa Jakarta 2022

Tour Aqsa Jakarta 2022

Tour Aqsa Jakarta 2022
Tour Aqsa Jakarta 2022

Sahabat Tour Aqsa dimanapun berada, Industri pariwisata khususnya travel pada abad 21 ini memang berkembang sangat pesat terlihat dari banyaknya UMKM yang tumbuh dalam bidang travel. Baik luar maupun dalam negeri, hal ini ditengarahi sudah saling terhubungnya antar negara dan kematangan diplomasi. Kerjasama diberbagai bidangpun terjalin, baik Pendidikan, ekonomi, budaya, teknologi, dst. Dunia travel merupakan bentuk kerjasama dua negara agar tiap warga negara dimanapun bisa saling masuk dan mengunjungi, menyerap informasi, budaya ataupun sekedar melepas penat. Salah satu hubungan diplomasi yang dibangun Indonesia adalah bekerjasama dengan pemerintah palestina. Oleh karenanya bagi Sahabat Tour Aqsa yang ingin berkunjung untuk berwisata ke Al Aqsa bisa dengan mudah dan legal. Sahabat Tour Aqsa yang sedang mencari Tour Aqsa Jakarta 2022 bisa berkonsultasi dan mencari info lebih detil perihal persyaratan dan persiapannya apa saja bisa menghubungi satutours yang berada di jalan amil buncit. Satutours, Ekspert Tour Aqsa Jordan Mesir. Sahabat Tour Aqsa akan diajak Napak tilas di Bumi Para Nabi mengunjungi tempat yang kaya akan sejarah diantaranya Masjidil Aqsa, Ziarah makam para Nabi yang tersebar di Kota Suci Jerusalem, Hebron, Bethlehem dan Amman. Selain itu kita juga akan mengunjungi Cairo yang merupakan Ibukota dari Mesir. Informasi lebih lengkap seputar Tour Aqsa, simak berikut ini.

Sekilas Kisah Tanah Aqsa Palestina

Disini Sahabat Tour Aqsa akan diajak mengenal lebih jauh lagi mengenai negri palestin, dimana ini semua dikuti dari sumber penelitian yang ditulis oleh Dr. Muhsin Muhammad Shaleh. Palestina adalah sebuah nama untuk menyebut wilayah Barat Daya . Negeri Syam, sebuah wilayah yang terletak di bagian barat benua Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Palestina terletak di titik strategis penting karena dianggap sebagai penghubung antara benua Asia dan Afrika, di samping sebagai sentra yang mempertemukan wilayah dunia Islam. Nama klasik yang terkenal untuk sebutan negeri ini adalah “tanah Kan’an”, karena yang pertama kali bermukim di sini yang dikenal dalam sejarah adalah bangsa Kan’an, yang datang dari Jazirah Arab sekitar 2500 tahun S.M. Adapun nama Palestina sendiri diambil dari salah satu bangsa-bangsa pelaut, kemungkinan mereka datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke 12 S.M. Nama ini diketemukan di ukiran Mesir dengan nama “Ba Lam Sin Ta, PLST”. Adapun penambahan Nun “N” kemungkinan untuk menunjukan kata plural atau jama’. Mereka bermukim di wilayahwilayah pesisir dan berasimilasi dengan orang-orang Kan’an dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun orang-orang Kan’an memberikan nama buat tanah wilayah tersebut dengan nama mereka (orang-orang Palestina). Sebelum konflik dengan Israel saat ini dimana terjadi perebutan wilayah atau agresi sebenarnya palestina sendiri memiliki sejarah Panjang.  Mengenai bentuk dan batas-batas wilayah Palestina pada zaman dahulu belum dikenal secara konkrit seperti sekarang, kecuali pada masa penjajahan Inggris atas Palestina tahun 1920-1923. Dalam perjalanan sejarahnya, penetapan batas wilayah ini terkadang menyempit dan meluas, namun secara umum ada hal yang konstan tentang wilayah ini bahwa ia tetap terletak di antara Laut Tengah, Laut Mati dan Sungai Jordan sebagai bagian dari wilayah negeri Syam.

Tanah Palestina di Masa Khalifah Ummar bin Khattab – Abbasiyah – Daulah Ustmaniyah

Ketika Palestina masuk di bawah pemerintahan Islam pada masa kekhalifahan Umar bin Khathab radiyallahu ‘anhu, maka dianggap.sebagai bagian dari negeri Syam. Saat itu negeri Islam dibagi menjadi tujuh wilayah dan Syam adalah salah satu dari ketujuh wilayah tersebut. Pada masa Khulafaur Rasyidin, secara administratif negeri Syam terbagi menjadi beberapa kota administratif, yakni kota administratif Himsh, Damaskus, Palestina dan Yordania. Sedang pada masa kekhalifahan Bani Umayah ditambah kota administratif yang kelima, yaitu kota administratif Qanisrain. Wilayah kota administratif Palestina membentang dari Rafah yang berbatasan dengan Sinai sampai ke el Lajun, yaitu sebuah kota yang terletak setelah 18 kilometer barat laut kota Jenin. Wilayah administrative Palestina ber ibu kotakan Alladu sampai akhirnya Sulaiman bin Abdul Malik menjadi wali wilayah ini pada masa kekhalifahan saudaranya, Khalifah Alwalid bin Abdul Malik, pada tahun 86–97 Hijriah. Kemudian Sulaiman memerintahkan pembangunan kota Remlah yang kemudian menjadi ibukota wilayah ini. Selanjutnya Palestina menjadi wilayah yang terlepas berdiri sendiri pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah, yaitu setelah masa pemerintahan Abu Abbas al Sifah dengan Remlah tetap menjadi sentral pemerintahan. Setelah terlepas berdiri sendiri, Palestina terbagi menjadi 12 Kurah (kota), yaitu Remlah, Eilia (al Quds), Amwas, Alladdu, Yabna, Yafa, Qaisariya, Nablus, Sabastiyan, Asqalan, Gaza, Beit Jabrain serta bergabung ke dalamnya wilayah pinggiran, Zagar, Diyar Qaum, Lud, Syara dan pegunungan hingga Aila di Teluk Aqabah.

Pada masa pemerintahan Mamalik (th 1250 – 1517), secara administratif negeri Syam terbagi menjadi beberapa wilayah perwakilan (niyabah). Wilayah Palestina terdiri dari tiga niyabah, yaitu Shafad, al Quds dan Gaza. Niyabah Shafad meliputi wilayah dari utara Palestina dan selatan Lebanon sampai ke sungai Lithani. Pada masa kekhalifahan Turki Utsmani di Syam (th 1516 – 1918), negeri ini terbagi menjadi tiga iyalah (distrik), yaitu iyalah Damaskus, Halb dan Tharablus. Setiap wiyalah terdiri dari beberapa daerah administrative yang disebut sanajiq. Ketika itu sanajiq Nablus, Gaza, al Quds, Lajun dan Shafad berada dalam iyalah Damaskus. Sanajiq Nablus meliputi bagian-bagian wilayah timur Yordania. Ketika dibentuk iyalah baru Shaida pada tahun 1660, masuk dalam distrik ini wilayah Shafad yang kemudian sentral pemerintahan berpindah ke Aka pada tahun 1777. Setelah itu turut bergabung dalam iyalah Shaida kota al Quds, Nablus dan Balqa. Dan ketika terbit sistem kewilayahan baru pada tahun 1864, iyalah Shaida bergabung dalam wilayah (provinsi) Suriah. ketika dibentuk wilayah (provinsi) Beirut pada tahun 1887, Aka, Balqa dan tiga kota lainnya pisah dari wilayah Suriah membentuk provinsiprovinsi (wilayah) baru. Wilayah Beirut membentang sampai penghujung jalan antara Nablus dan al Quds, yang mencakup kota Aka dan Balqa yang berpusat di Nablus yang meliputi pinggiran Jenin, Bani Sha’b, Jamain dan Salth. Saat itu kota Aka mencakup pinggiran Haifa, Nashira, Thabriya dan Shafad. Wilayah-wilayah utara Palestina ini masih tetap menjadi bagian wilayah Beirut sampai tahun 1914. Sedangkan distrik al Quds, melihat dari urgensi dan kekhawatiran Daulah Utsmaniyah dari ketamakan zionis Yahudi, serta masuknya campur tangan negara asing dalam urusan al Quds, pihak daulah memisahkannya dari Provinsi Suriah, dan dinyatakan sebagai wilayah otonomi yang berdiri sendiri dan langsung terikat oleh pemerintah pusat sejak tahun 1874.

Wilayah ini meliputi bagian tengah dan selatan Palestina, yang diikuti wilayah pinggiran al Quds, Yafa, Gaza dan Hebron (al Khalil). Pada tahun 1909 dibangun pinggiran Bi’r Sebaa yang sebelumnya merupakan bagian dari pinggiran Gaza. Melihat kuatnya kekuasaan al Quds, beberapa kali terjadi penggabungan wilayah Nablus (Balqa’) juga pinggiran Nashira selama tahun 1906 – 1909. Kekuasaan otonomi al Quds ini terus berlanjut hingga akhir kekhalifahan Daulah Utsmaniyah. Telah menjadi kebiasaan orang-orang Arab menyebut tanah Palestina dengan nama Suriah Selatan. Ini tidak lain karena adanya anggapan bahwa Palestina merupakan bagian dari Suriah (negeri-negeri Syam). Pada masa pemerintahan Arab di Damaskus (sejak awal Oktober 1917 sampai Juli 1920), Palestina –meskipun dijajah Inggris – menjadi perwakilan dalam muktamar umum Suriah. Bahkan surat kabar Arab, yang pertama kali terbit setelah penjajahan Inggris, mengusung nama Suriah Selatan (Suriya al Janubiyah). Kebanyakan tokoh-tokoh Palestina berada di Suriah (Damaskus), di antaranya adalah para wakil dalam muktamar Suriah yang memproklamirkan kemerdekaan Suriah pada tanggal 8 Maret 1920. Nama ini tidak pernah lenyap dari Palestina kecuali setelah pertempuran Meislon, penjajahan Perancis atas Suriah dan jatuhnya pemerintahan Arab di Suriah pada Juli 1920.

Tanah Aqsa, Berlian Tak Ternilai Bagi Umat Islam

Seperti Sahabat Tour Aqsa ketahui bersama bahwa Tanah Aqsa di Palestina memiliki status yang cukup istimewa dalam persepsi Islam, status yang membuatnya menjadi pusat perhatian kaum muslimin dan menjadi tambatan hati mereka. Berikut kami isyaratkan beberapa poin yang menjadikan Palestina memiliki status istimewa dalam Islam.

  1. Tanah Aqsa di Palestina adalah Tanah Suci

Tahukah Sahabat Tour Aqsa bahwa berdasarkan nash al Quran, di mana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman lewat lisan Nabi Musa ‘alaihis salam, Artinya: “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orangorang yang merugi.” (QS. al Maidah : 21) Az Zajjaj berkata, yang dimaksud dengan ardhul muqaddasah adalah tanah suci (at thahirah). Konon dinamakan muqaddasah karena bersih dari kesyirikan dan dijadikan tempat tinggal bagi para nabi dan orang-orang beriman. Al Kalabi berkata, yang dimaksud ardhul muqaddasah adalah Damaskus, Palestina dan sebagian Yordania. Qatadah berkata, yang dimaksud adalah seluruh negeri Syam.

  1. Di Palestina ada masjid Al Aqsa Al Mubarak.

Masjid al Aqsa merupakan qiblat pertama kaum muslimin dalam shalat mereka. Selain itu, al Aqsa dianggap sebagai masjid ketiga baik status maupun kedudukannya setelah masjidil Haram dan masjid Nabawi

  1. Tanah Aqsa adalah tanah yang diberkahi Allah

Hal ini sesuai dengan apa yang ditegaskan dalam al Quran al Karim, Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al Isra’ : 1) Allah berfirman, “Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS. Al-Anbiya : 70) Ibnu Katsir berkata, maksudnya adalah negeri Syam.13 Allah berfirman, Artinya: “Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Anbiya’ : 80) Ibnu Katsir Berkata: maksudnya adalah negeri Syam.14 Allah berfirman, Artinya: “Dan kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.” (QS. Saba’ : 18) Ibnu Abbas berkata, maksud dari al qura allati barakna fiha (antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya ) adalah Baitul Maqdis. Berkah di sini bisa berarti secara fisik dan maknawi; berupa buah-buahan yang dihasilkan maupun kekayaan alamnya, atau kekhususan status dan kedudukannya, juga karena Palestina merupakan tempat diutusnya para nabi dan tempat turunnya para malaikat.

  1. Tanah Aqsa di Palestina Tempat Para Utusan Allah

Di antara para nabi dan rasul yang pernah hidup di Palestina, seperti disebutkan dalam al Quran al Karim, adalah Ibrahim dan Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf dan Luth, Dawud, Sulaiman, Shaleh, Zakariya, Yahya dan Isa ‘alaihis salam. Dan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah mengunjunginya. Juga telah tinggal di Palestina nabi-nabi Bani Israel; kaum yang memang banyak dihiasi oleh nabi-nabi, setiap kali nabi wafat Allah utus nabi baru. Dan di antara nabi mereka yang tersebut di dalam hadits shahih adalah Nabi Yusha’ ‘alaihis salam. Oleh karena itu, mana kala kaum muslimun membaca al Quran al Karim, mereka merasakan adanya ikatan yang agung antara diri mereka dengan tanah suci Palestina ini, karena pertarungan antara yang hak dan yang bathil terpusat di tanah ini. Karena mereka juga meyakini bahwa mereka adalah pengusung warisan para nabi dan yang mengangkat panji-panji mereka. Di Palestina banyak pemakaman, peninggalan, dan penziarahan para anbiya’. Semua itu mengabadikan kenangan tinggal dan kunjungan mereka di tempat-tempat ini. Ibrahim yang merupakan bapak para nabi, namanya diabadikan untuk sebutan sebuah kota terpenting di Palestina, yaitu al Khalil (Hebron). Petilasannya ada di kota ini di dalam al Haram al Ibrahimi. Untuk nabi Shaleh, ada tujuh tempat yang mengabadikan kenangan bahwa dia pernah tinggal di Palestina, salah satunya ada di Ramelah, di sini ada musim ziarah tahunan yang amat terkenal yaitu pada bulan April setiap tahun. Ada sebuah desa di pinggiran kota Tulkarm bernama Ertah, secara estafet dari generasi ke generasi orang menyebut bahwa nabi Ya’kub pernah beristirahat (Irtaha) di sana Di Palestina ada lebih dari satu maqam (petilasan) Nabi Syu’aib. Ada tempat yang sangat terkenal petilasan Nabi Musa ‘alaihis salam dekat Jericho (Ariha). Di al Quds ada makam Nabi Dawud ‘alaihis salam. Sementara Nabi Isa ‘alaihis salam memiliki lebih dari satu tempat yang mengabadikan kenangannya di al Quds, Bethelehem, Nashira dan yang lainnya.

  1. Tanah Aqsa Menjadi Saksi Istimewa Perjalanan Nabi

Allah subhanahu wa ta’ala telah memilih Palestina sebagai tempat isra’nya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Dari sini pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermi’raj ke langit. Dengan peristiwa ini Allah memuliakan dan mengagungkan Masjidil Aqsa dan tanah Palestina, dengan menjadikan Baitul Maqdis sebagai pintu menuju langit. Di Masjidil Aqsa Allah kumpulkan para nabi bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat berjama’ah yang diimami oleh beliau. Semua itu adalah bukti-bukti kelangsungan risalah tauhid yang dibawa oleh para nabi, juga berpindahnya imamah, kepemimpinan dan tanggungjawab risalah (misi) kepada umat Islam. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saya diberi Buraq kemudian saya tunggangi hingga sampai di Baitul Maqdis terus saya ikat dengan rantai yang biasa digunakan para nabi untuk mengikat. Kemudian saya masuk masjid dan shalat dua rakaat. Selanjutnya saya dibawa mi’raj menuju langit. Tour Aqsa Jakarta

  1. Tempat Malaikat Mengepakkan Sayapnya

Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Duhai, beruntungnya negeri Syam. Duhai, beruntungnya negeri Syam.” Kemudian para shahabat bertanya, kenapa bisa begitu wahai Rasulullah? Beliau bersabda, Mereka para malaikat Allah mengepakkan sayapnya di atas negeri Syam.” Dan Palestina adalah bagian dari negeri Syam.

  1. Aqsa adalah tanah Mahsyar dan Mansyar (tempat dikumpulkan dan disebarkan) manusia.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad dari Maimunah binti Sa’d radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Wahai Nabi Allah, fatwakan kepada kami mengenai Baitul Maqdis. Beliau bersabada, “Tanah Mahsyar dan Mansyar.”

  1. Orang yang tinggal di Aqsa dinilai layaknya mujahid dan murabith (penjaga keamanan dari serangan musuh) di jalan Allah

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Penduduk Syam beserta istri-istri, keluarga, hamba sahaya mereka baik yang laki-laki mapun perempuan, sampai ujung pulau adalah para murabith di jalan Allah. Maka barang siapa menduduki salah satu kota dari kota-kotanya maka dia sedang murabith, dan barang siapa menduduki satu benteng kota maka dia dalam jihad.

  1. Banyak hadits yang saling menjelaskan dan menguatkan bahwa thaifah manshurah (kelompok yang mendapat pertolongan) yang konsisten dalam kebenaran (al haq) ada di Syam, khususnya di Baitul Maqdis dan sekitarnya

Diriwayatkan dari Abu Umamah, secara marfu’ kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Akan tetap ada sekelompok umatku berada dalam kebenaran, tak terkalahkan oleh musuh-musuhnya sampai datangnya putusan Allah sedang mereka tetap demikian.” Kemudian ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, di manakah mereka?” Beliau bersabda, “Baitul Maqdis dan daerah sekitarnya.

  1. Aqsa adalah rumah negeri Islam saat terjadi Cobaan dan Fitnah

Dari Salamah bin Nufail berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rumah negeri Islam adalah di Syam.” Dan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Saya melihat tiang-tiang al Kitab (al Quran) tercerabut dari bawah bantalku. Maka saya lihat ketika tibatiba ada cahaya yang berkilauan menyangga menuju Syam, ketahuilah iman itu ada di Syam ketika terjadi fitnah.

Demikianlah uraian singkat sekilas terkait tanah Aqsa. Bagi Sahabat Tour Aqsa yang ingin merasakan  Tour masjidil Aqsa dan sedang mencari informasi seputar Tour Aqsa Jakarta 2022 bisa menghubungi satutours travel. Karena Sahabat Tour Aqsa akan diberi informasi lebih lengkap dan utuh mengenai persyaratan administrasi yang dibutuhkan, lama perjalanan, akomodasi, biaya berlibur, tanggal keberangkatan, lokasi kumpul, land – mark yang akan dikunjungi , dsb. Sahabat Tour Aqsa akan diajak mengeksplore lebih banyak tempat – tempat yang penuh sejarah islam, bukan hanya di al aqsa palestina saja, melainkan Sahabat Tour Aqsa akan diajak untuk mengeli lingi tempat sekitar yang juga tidak sedikit sejarahnya, mulai dari Jordan, kairo di mesir. Sebisa mungkin persiapkanlah rencana Sahabat Tour Aqsa dengan matang agar rencana keberangkatan berlibur Sahabat Tour Aqsa dapat segera terlaksana. Selamat merencanakan liburan!